Bukan itu saja, besi jembatan yang sudah lama mengalami keropos, hal tersebut tampak dibeberapa badan jalan yang ditutupi papan badan jalan tidak ada penahan besi dibawahnya. Karena mengalami keropos, besi penahan papan badan jalan patah. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, kendaraan minitruk (engkel) bermuatan pasir terprosok di jembatan tersebut. Hal tersebut terjadi, karena jembatan tidak bisa menahan beban berat, dikarenakan badan jalan yang terbuat dari papan sudah lapuk dan besi penahan sudah kropos.
Seperti yang di ungkapkan Sri Puryawati (48) warga Desa Suro Bali yang sekaligus perangkat desa yang menyaksikan langsung kendaraan mini truck yang terperosok di jembatan Desa Suro Bali, sewaktu hendak mengantarkan pasir yang dipesan oleh warga desa. Ia melihat kendaraan tersebut terprosok saat hendak melintas di jembatan tersebut dan dibantu oleh warga sekitar dan pengendara lain yang hendak melintas juga. Kemacetan sempat terjadi, karena diakibatkan mobil terperosok ditengah jembatan.
Sri Puryawati juga mengungkapkan, kejadian kendaraan terprosok bukan sekali itu saja, namun sudah kesekian kalinya. Bahkan pernah ada pengendara motor ibu dan anak terjatuh berboncengan dijembatan tersebut, sehingga membuat ibu dari anak tersebut meninggal dunia sewaktu hendak dibawa ke Rumah Sakit.
"Kejadian mobil terperosok bukan satu kali itu saja, namun sudah kesekian kalinya. Bahkan ada pengendara bermotor meninggal akibat terjatuh di jembatan tersebut. Hal tersebut dikarenakan jembatan yang rusak dan banyak lubang di badan jalannya", ungkap Sri selaku warga sekaligus perangkat Desa Suro Bali.
Ia juga menjelaskan, jembatan sudah ada pembangunan yang baru, namun saat ini baru sebatas pembangunan tanggulnya saja. Untuk selanjutnya kami warga Desa Suro Bali tidak mengetahui kenapa belum ada kelanjutan pembangun badan jembatanya. Untuk pembangunan tanggul di bangun tahun 2021 lalu, kalau tidak salah di anggaran 1,6 Milyar, pas saya lihat di papan merek proyek", jelasnya.
Dengan kejadian tersebut, masyarakat Desa Suro Bali berharap, jembatan yang menjadi tanggung jawab pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut, secepatnya dapat dibangun. Agar akses keluar masuk warga desa maupun masyarakat luar untuk membawa hasil bumi tidak kehawatir lagi melintasi jembatan tersebut. (aa)
