Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Review dan Sinopsis Film The Davinci Code (2006)

Selasa, 10 Oktober 2023 | Oktober 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-10T13:10:32Z
Review dan Sinopsis Film The Davinci Code (2006)

Film "The Da Vinci Code" merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama, yang ditulis oleh Dan Brown. Skenario film ini ditulis oleh Akiva Goldsman, yang sebelumnya terlibat dalam beberapa proyek penulisan skenario seperti "The Client," "Batman Forever," dan "A Beautiful Mind." Sementara itu, sutradara film ini adalah Ron Howard, yang sebelumnya telah mengarahkan film-film terkenal seperti "Apollo 13" dan "A Beautiful Mind."


Film ini menjadi kontroversial karena mengisahkan tentang Cawan Suci dan teori kontroversial yang mengatakan bahwa Yesus Kristus menikah dengan Maria Magdalena dan memiliki seorang anak perempuan. Hal ini juga membahas perlakuan terhadap Biarawan Sion dan Opus Dei oleh gereja Katolik, sehingga memicu kritik dari pihak gereja.


Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang film ini, mari kita simak Sinopsis Film The Davinci Code dan ulasannya berikut ini.


Sinopsis:

  • Tahun Rilis: 2006
  • Genre: Mystery, Thriller
  • Produksi: Columbia Pictures, Skylark Productions, Imagine Entertainment, Government of Malta
  • Sutradara: Ron Howard
  • Pemeran: Tom Hanks, Audrey Tautou, Jean Reno, Ian McKellen, Paul Bettany


Film ini dimulai dengan adegan seorang pria tua yang dikejar oleh seseorang yang mengenakan jubah biarawan Katolik. Pria tua tersebut adalah Jacques Saunière, seorang kurator Museum Louvre. Sementara itu, biarawan yang mengejar Saunière bernama Silas.


Silas meminta Saunière untuk memberikan keystone milik Biarawan Sion, yang menjadi kunci untuk menemukan Cawan Suci. Dia berniat menghancurkan Cawan Suci tersebut atas perintah dari seorang pendeta yang selalu menghubunginya. Saunière akhirnya memberikan petunjuk yang diminta, tetapi dia dibunuh oleh Silas. Meskipun dalam keadaan luka parah, Saunière berhasil memberikan petunjuk dengan memberikan tanda pada tubuh dan posisinya.


Sementara itu, Robert Langdon, seorang profesor sejarah seni dan simbologi dari Harvard, sedang memberikan kuliah tentang interpretasi simbol ketika tiba-tiba didekati oleh seorang polisi yang meminta bantuan untuk melihat sebuah foto. Polisi tersebut adalah Letnan Jérôme Collet, yang membawa Langdon untuk bertemu dengan Kapten polisi Bezu Fache untuk menjelaskan pembunuhan Saunière dan petunjuk yang ditinggalkannya.


Saat mereka tiba di tempat kejadian, mereka menemukan tubuh Saunière dalam pose yang mengingatkan pada karya "Vitruvian Man" karya Da Vinci. Fache memperlihatkan tubuh Saunière dan pesan rahasia yang hanya bisa dibaca dengan menggunakan cahaya hitam. Pesan tersebut berisi urutan Fibonacci. Saat sedang memeriksa angka-angka tersebut, muncul Sophie Neveu, seorang polisi yang juga ahli dalam bidang kriptografi.


Sophie menghentikan Langdon untuk memecahkan kode rahasia tersebut karena ada pesan darurat dari kedutaan Amerika Serikat yang memintanya untuk segera menelepon. Terungkap bahwa Sophie sedang dalam bahaya, dan mereka harus segera pergi karena Fache sedang mencari mereka. Langdon dan Sophie melarikan diri dari kejaran Fache dan kembali ke Museum Louvre untuk memecahkan teka-teki kematian Saunière.


Mereka akhirnya menyimpulkan bahwa Saunière adalah Grand Master Biarawan Sion berdasarkan petunjuk yang ada. Dengan petunjuk ini, Langdon dan Sophie pergi ke Depository Bank of Zurich untuk mengakses brankas Saunière. Namun, polisi sudah menyebar foto mereka dan mereka mendapat informasi bahwa polisi dalam perjalanan menuju bank. Untungnya, manajer bank yang bernama André Vernet menawarkan bantuan untuk membawa mereka keluar dari bank dengan aman.


André Vernet ternyata memiliki niat lain dan telah menunggu bertahun-tahun untuk kedatangan orang yang akan membuka brankas milik Saunière karena dia ingin memiliki isinya. Vernet mengancam Langdon dan Sophie untuk menyerahkan barang yang mereka bawa. Berkat kecerdikan Langdon, mereka berhasil melarikan diri.


Setelah berhasil mengelabui polisi, mereka bersembunyi sejenak di sebuah taman dan kemudian menuju rumah seorang teman Langdon, Sir Leigh Teabing, seorang ahli Cawan Suci. Namun, keberadaan mereka di rumah Teabing berhasil diendus oleh polisi dan Silas, yang segera menuju rumah Teabing.


Di rumah Teabing, dia menceritakan teori kontroversial tentang Cawan Suci, yang menyatakan bahwa Cawan Suci sebenarnya adalah seorang perempuan, yaitu Maria Magdalena, yang menurut Teabing adalah istri Yesus Kristus. Teabing juga mengungkapkan bahwa Maria Magdalena sedang hamil saat Yesus disalibkan, dan keturunan Yesus ini perlu dilindungi. Fakta ini, menurutnya, telah dicoba dihapus oleh gereja dengan menghabisi para biarawan Sion yang menjaga keturunan Yesus tersebut.


Opus Dei, yang digambarkan sebagai organisasi rahasia dalam film ini, berusaha untuk menghancurkan Cawan Suci demi menjaga kredibilitas Vatikan. Silas berhasil masuk ke dalam rumah Teabing, tetapi dia akhirnya dilumpuhkan oleh Teabing saat melihat darah di kakinya. Teabing menyadari bahwa Silas menggunakan cilice logam di pahanya, sehingga dia berhasil mengalahkannya.


Namun, polisi sudah mendekat, dan mereka berhasil melarikan diri dengan pesawat Teabing menuju Swiss. Namun, di dalam pesawat, Langdon berhasil memecahkan teka-teki baru, sehingga penerbangan diputar menuju London, di mana polisi sudah menunggu mereka. Apakah mereka akan berhasil melarikan diri dan menemukan Cawan Suci?


Film ini penuh dengan kejutan, misteri, dan intrik yang akan membuat penonton terkejut dan terpikat.