Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Laporannya Dianggap Hilang, Mahasiswa Sebut Staff Kejari Kebanyakan Main Tik-tok

Kamis, 06 Juli 2023 | Juli 06, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-22T18:01:36Z







Kota Bekasi - Aksi lanjutan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pembaharu Bangsa (APPB) depan gedung Kejaksaan Negeri Kota Bekasi menanyakan kasus dugaan korupsi pengadaan pompa air sempat bersitegang.


Pasalnya pihak Kejaksaan mengakui bahwa laporan terkait dugaan korupsi dalam pengadaan Pompa Air se-Kota Bekasi pada Dinas BMSDA dikatakan belum ada alias hilang.


Hal ini diutarakan Kasie Intel Kejari Kota Bekasi Yadi Cahyadi saat menemui aksi demonstran ditemani gerimis rintik hujan.


"Kami menunggu laporan, akan kami cek kembali laporannya karena laporannya tertumpuk," Ucap Kasie Intel Kejari Yadi Cahyadi 


Sontak pengakuan tersebut memicu emosi mahasiswa dengan menyebutkan sistem administrasi di Kejari Kota Bekasi kacau balau dan pegawainya kebanyakan main Tik-tok.


"Sistem administrasi di Kejari Kota Bekasi Kacau Balau dan banyak pegawainya bermain Tik-tok. Kami ada buktinya laporan tersebut sudah kami serahkan tanggal 14 April dan sempat rilis dimedia," ujar Wawan, seraya membalas pernyataan Kasie Intel.


Aksi lanjutan APPB di Kejaksaan Negeri Kota Bekasi itu menyoroti perihal pengadaan pompa air se-Kota Bekasi yang dilakukan oleh Pemerintahan Kota Bekasi melalui DBMSDA. 


Pengadaan pompa air ini memakan anggaran sebesar Rp18 Miliar dan direncanakan ada di 14 titik. 


Namun, fakta di lapangannya yang terpasang baru 2 titik saja, yaitu di folder Kelurahan Jati Kramat dan folder Kecamatan Jati Asih. (GL)