Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Gara-Gara Seekor Babi, Warga Kepahiang Dilaporkan Ke Polisi

Kamis, 06 Juli 2023 | Juli 06, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-19T21:48:12Z
"akibat seekor babi, warga dilaporkan"


Lintas5.com - Unik dan lucu, tetapi pemersalahan yang terjadi membuat masyarakat Desa Babakan Bogor Kecamatan Kabawetan heboh. Adapaun permasalahan yang terjadi adalah prihal seekor hewan hasil jeratan seorang warga berinisial S-W (45), yaitu seekor babi yang berhasil masuk jeratan yang ia pasang di sekitar lahan kebunnya. 

Dengan berhasilnya jerat yang ia pasang dan mendapatkan kabar yang disampaikan oleh salah satu warga yang mengetahui bahwa jerat yang ia pasang menangkap seekor babi. S-W yang sedang melakukan gotong royong di salah satu rumah warga yang hendak melakukan hajat pernikahan. Mendengar kabar tersebut, S-W bersama beberapa warga lainnya mengecek kabar tersebut ke lokasi kebunnya. Sesampai di kebun, S-W bersama beberapa warga melihat jerat yang dipasang S-W memang benar menghasilkan jeratan seekor babi.

Melihat hal tersebut, S-W bersama warga lain berunding untuk menjual hewan hasil jeratan kepada salah satu warga yang dikenal oleh salah satu warga yang ikut menyaksikan hasil jeratan. Usai bermusyawarah untuk menjual hasil jeratan kepada salah satu warga Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang. S-W bersama warga lain langsung mengevakuasi hewan tersebut, agar bisa dibawa langsung oleh pembeli. 

Usai mempersiapkan hasil jeratan, S-W bersama warga lain beristirahat dibawah pondok kebun S-W sambil menunggu pembeli datang. Asik lagi bercerita, warga lain berinisial R-B (30) bersama beberapa warga lain datang menghampiri S-W berniat untuk menawar hasil jeratannya lebih tinggi dari pembeli yang sudah janji akan datang yaitu seharga Rp 500 ribu rupiah. Sedangkan S-W sudah berjanji kepada warga Pelangkian seharga Rp 300 ribu rupiah. Merasa sudah berjanji kepada pembeli awal, S-W menolak tawaran dari R-B. Mendengar penolakan tersebut, R-B merasa tidak senang dan terjadilah cekcok mulut dan ahirnya S-W berdiri dan mengusir R-B dari kebunnya, dan ahirnya R-B pergi.

Untuk cerita diatas tersebut, adalah klarifikasi dari S-W yang saat ini telah dilaporkan oleh R-B ke Satreskrim Polres Kepahiang, atas tuduhan pengancaman ingin membunuh. Karena menurut Laporan R-B ke Kepolisian, S-W mengancam dan mengejar dirinya sambil mengacungkan sebilah golok saat R-B menawar hasil jeratannya di Kebun S-W.

"Untuk laporan R-B tidak benar, saya tidak mengejar R-B mengunakan Golok. Saya cuma berdiri dan melambaikan tangan saat mengusir R-B dari kebun saya. Memang saya membawa golok, karena saya dan warga lain usai melaksanakan gotong royong di rumah salah sayu warga buat tarup untuk pernikahan. Untuk warga lain juga sama, membawa golok semua. Jangan kan mau mengejar sambil membawa golok, megang golok saja saya tidak saat mengusir R-B", ungkap S-W.

Untuk membenarkan Laporan yang dilayangkan R-B, saat ditemui dirumahnya tim kepahiangnews.com mendapatkan telpon dari kuasa hukum R-B, untuk tidak menggali keterangan terkait laporan yang dilayangkan pelapor ke Satreskrim Polres Kepahiang. Kuasa hukum menjanjikan akan menemui awak media setelah ia datang ke Polres Kepahiang, untuk menindaklanjuti laporan yang dilayangkan R-B.

Disisi lain, terkait adanya laporan pengencaman yang dialami R-B dibenarkan oleh Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Kepahiang Ipda Fredo Ramous saat ditemui di gedung Satreskrim Polres Kepahiang.

"Benar, ada laporan yang kami terima, terkait prihal pemgancaman yang dialami oleh R-B. Untuk permasalahannya adalah persoalan menawar hasil jeratan S-W yaitu seekor babi. Untuk saat ini masih kita dalami terkait dugaan yang menyatakan mengancam mengunakan golok", terang Kanit Pidum.

Dengan adanya permasalhan tersebut, S-W saat ini tengah menyelesaikan permsalahan dengan secara kekeluargaan. Tetapi R-B untuk saat ini belum mau menerima penyelesaian secara kekeluargaan.(aa)