Jembatan ini berada di desa Sumurup Tuntang/ Asinan. Nah bagi yang sering melewati daerah Tuntang pas mudik atau liburan pasti kamu nggak asing dengan yang namanya jembatan. Jembatan besar ini akan kita jumpai setelah melewati daerah perkebunan kopi Banaran. Kalau misalkan kita dari arah Semarang berarti kita harus putar balik setelah melewati jembatan Tuntang, kalau dari arah Salatiga habis melewati jembatan belok ke kiri langsung, atau jalur alternatif Yogyakarta/ Ambarawa. Nah, kemudian lurus saja terus kurang lebih 200 meter nanti akan ada beberapa papan penunjuk arah mengenai letak jembatan biru. Kalau nggak tau silahkan tanya ke warga sekitar.
Kalau udah sampai silahkan parkirkan kendaraan kamu ke lokasi yang telah disediakan, tenang saja ada banyak kok. Tempat parkirnya juga nyaman. Mas untuk bisa sampai kesini kita bisa naik apa aja ya? Nah untuk menuju kemari kita bisa menggunakan sepeda, sepeda motor, dan mobil.
Sekilas mengenai jembatan biru Tuntang
Menurut informasi jembatan ini sudah lama berdiri, walaupun ada beberapa bagian yang baru. Jembatan ini memiliki panjang menjorok ke tengah danau kurang lebih 70 meter. Wah lumayan juga ya sob? Mas, kok bisa dinamakan jembatan biru? Ya karena memang jembatanya warnanya biru, kalau warnanya merah namanya jembatan merah. Hahahaha... Ohh gitu, terus gambaran jembatanya kayak apa sih mas? Selain berwarna biru yang tak kalah menarik adalah jembatan ini berlantaikan keramik, istimewa. Kemudian juga sudah ada pengaman berupa pagar pembatas besi. Selain jembatan utama disini ada sub jembatan lagi yang bentuknya cekung atau setengah lingkaran.
Lanjut ke cerita yang tadi ya sob. Setelah memarkirkan kendaraan kita bisa langsung berjalan menuju ke lokasi. Bentar mas, nggak bayar tiket masuk to? Karena bukan tempat wisata jadi nggak ada tiket masuknya sob, kamu hanya dikenakan biaya parkir saja Rp.2.000/ sepeda motor. Murah ditambah banget ya? Oke, saat hampir sampai ke depan jembatan nanti kita akan melewati rel kereta api.
Harap hati-hati ya sob pas mau menyeberang, tengok kanan kiri biar aman. Loh mas kok ada rel kereta apinya? emang di daerah Salatiga ada jalur perlintasan kereta api? kayaknya nggak ada deh? Hlah kata siapa sob? ada yo.. walaupun cuma melayani rute Tuntang, Ambarawa, dan Kedung Jati. Cuma kalau digunakan untuk umum atau pariwisata saya sendiri kurang tau, tapi pernah beberapa waktu yang lalu saya melihat kereta uap berjalan disekitar danau.
Kalau udah sampai ke jembatan, silahkan kamu cari lokasi yang nyaman untuk dijadikan tempat menikmati danau rawa pening. Untuk masalah tempat berteduh mungkin di sekitar jembatan masih minim ya, hanya ada beberapa saja. Jangan heran pas kamu kesini banyak orang yang sedang memancing di pinggir danau atau di perahunya. Lokasi ini akan ramai di banjiri pengunjung tiap hari sabtu & minggu, ataupun hari libur nasional.
Buat kamu yang ingin berkeliling danau bisa juga menyewa perahu yang telah disediakan. Nanti pasti ada orang yang menawarkan jasa. Untuk masalah biaya saya rasa cukup terjangkau hanya Rp.15.000/ orang kita akan diantarakan ke lokasi bendera, lokasi ini lumayan kok sob jadi kamu bisa lebih puas menikmati suasana danaunya. Sampai di bendera berapa menit mas? Sekitar 15 menit perjalanan jadi kalau pulang pergi tinggal kalikan 2 saja. Misalkan udah sampai di bendera terus kamu mau nambah lagi bisa juga loh negosiasi sama nelayanya. Tentu saja nambah biaya, banyak atau tidaknya tergantung jaraknya ya sob.
Wah seru sekali pastinya ya sob berkeliling danau sambil menikmati segarnya udara danau, selain itu kamu juga nanti akan melihat hamparan perbukitan dan pegunungan yang ada di sekitar danau. Seperti gunung Telomoyo, Merbabu, dan Ungaran akan nampak terlihat jelas dari sini. Dijamin seru deh sob.
Untuk masalah fasilitas umum disini memang belum begitu lengkap ya sob hanya ada warung-warung makan, yah namanya juga bukan tempat wisata jadi harap maklum kalau fasilitasnya seadanya. Buat para pengunjung jangan lupa sampahnya dibuang pada tempatnya ya, jangan dibuang sembaranga apalagi ke danaunya. Biar tempat ini tetap bersih dan semakin ramai dikunjungi. Semoga kedepan jembatan biru semakin bagus dan semakin berkembang.
Posting Komentar