Anies Baswedan adalah tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta (2017-2022). Dia juga sempat maju sebagai calon presiden pada pemilu 2024, dengan Muhaimin Iskandar sebagai wakilnya.
Kekalahan di Pilpres & Dinamika Politik Pasca Pemilu
Pada Pemilu 2024, Anies bertanding sebagai calon presiden tetapi kalah dari Prabowo Subianto. Secara resmi ia memperoleh suara kurang dari 25%, sementara Prabowo mendapatkan hampir 60%. Setelah kekalahan ini, Anies sempat mempertimbangkan kembali untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Tapi dukungan partai utama seperti PDIP memilih mendukung kandidat lain (Pramono Anung) untuk Pilkada DKI 2024.
Pilgub DKI 2024 & Hasilnya
Anies memenuhi syarat untuk mencalonkan kembali sebagai Gunernur DKI pada Pilgub 2024. PKS dan partai koalisi sempat menyatakan dukungan terhadapnya. Namun ternyata dukungan partai-partai yang sebelumnya bersama Anies di tingkat nasional tidak semua solid di level lokal Jakarta. Pada akhirnya, Anies kalah di Pilkada DKI. Pramono Anung (PDIP) menang sebagai gubernur baru.
Popularitas, Manuver & Gerakan Politik
Meskipun kalah dalam pemilihan, Anies masih tetap[ menjadi figure publik yang cukup diperhitungkan. Beberapa survey dan analisa media sosial menunjukkan bahwa namanya masih populer, terutama di kalangan pendukung yang menginginkan perubahan dalam politik.
Salah satu gerakan yang menarik adalah Partai Perubahan (party of change) yang dibangun oleh relawan Anies Baswedan. Meski belum dipastikan akan menjadi kendaraan resmi politiknya. Ini menunjukkan bahwa basis relawan aktif dan dukungan akar rumput masih ada.
Posisi & Kritik Terbaru
Anies juga terus mengemukakan kritik terhadap keadaan demokrasi di Indonesia. Dalam beberapa kesempatan ia mempertanyakan apakah kemunduran demokrasi akan dibiarkan saja di negara ini. Ada pula pernyataannya tentang hak asasi manusia, seperti sorotannya pada isu pencantuman sejarah, pajak terhadap rumah sebagai bagian dari hak asasi manusia, dan kritik terhadap absennya presiden di forum internasional seperti PBB.
Selain itu, ada dinamika menarik antara Anies dan tokoh lain dari kubu politik berbeda. Misalnya, Ahok (Basuki Tjahja Purnama). Meski sebelumnya ada ketegangan, belakangan ada laporan bahwa “Anies dan Ahok rukun” dalam konteks tertentu karena sama-sama mendukungt pasangan lain di Pilkada DKI, yakni Pramono-Rano.
Posting Komentar